Cinta ... oh Cinta ...! Kata orang beragam rasanya! Ada yang bilang serasa coklat, ada yang bilang serasa stroberi, ada juga yang bilang serasa air cuka, dan tentu saja ada yang bilang serasa daun pepaya alias pahiiiit! Ya ya ya, cinta memang “sesuatu banget”. Meski beragam rasanya, tetap saja getarannya bikin hati kita cetar membahana badai halilintar ulalaaaa! Buat kamu-kamu yang pernah merasakan cinta, tentu paham betapa “gelonya” hati saat itu. Saat hati seneng, bahkan seragam tentara pun berubah jadi pink di mata kamu (kebayang kaaaan?). Saat hati dilanda cemburu, seluruh harinya berasa merah membara (kayak jurus Amaterasu Itachi, yang mampu mengeluarkan api dari sorot matanya. Panaaaaaas!!!). Dan saat dia patah hati, hidupnya berubah dari pink jadi belang-belang eh, maksudnya jadi hitam, sekelam lumpur laut mati hiiii. Aduuuh, kenapa bisa begini, sih? Kok, rasanya cinta malah bikin hidup penuh ‘tsunami rasa’. Aihhh, daripada galau menggalau, mending baca deh buku ini. Dijamin buku yang satu ini bakalan bikin gempar dunia persilatan, eh, dunia percintaan maksudnya he he. Disajikan dengan serius, bercampur jenaka bin konyol, mengharu biru, dan pastinya ada ‘feel’ romantisnya, dong! Hayuuuk, deh!
"Buanglah Pacar Pada Tempatnya" Buku ini membahas konsep cinta dari berbagai perspektif, baik secara filosofis, agama, maupun sosial. Dalam bab pertama, penulis menjelaskan bahwa cinta adalah salah satu dari tiga pilar ibadah dalam Islam, yaitu Khauf (rasa takut), Roja' (harapan), dan Mahabbah (cinta). Penulis menekankan bahwa ibadah tidak akan sempurna jika hanya didasari oleh satu pilar saja, dan bahwa cinta memiliki peran penting dalam pengamalan agama sehari-hari. Selain itu, buku ini juga menggambarkan peran cinta dalam kehidupan remaja, khususnya dalam konteks pacaran. Penulis menjelaskan perbedaan antara persahabatan dan pacaran, serta bagaimana Islam memandang hubungan antara sesama jenis. Buku ini juga memberikan panduan untuk menjaga hubungan cinta yang sehat, serta mengingatkan bahwa cinta bukan sekadar perasaan, tetapi juga bentuk pengabdian dan pengorbanan. Dalam bab-bab berikutnya, penulis memberikan wawasan tentang bagaimana menjadi seorang pecinta sejati, serta mengajak pembaca untuk menjaga keseimbangan dalam beribadah dan menjalani kehidupan sosial. Buku ini sangat cocok untuk remaja dan dewasa yang ingin memahami makna cinta, mengelola hubungan, dan menjalani kehidupan yang bermakna dan bermartabat.