Zen berdiri sambil melempar senyum manis kepada ketiga anak rimba itu. Senyuman adalah bahasa yang bisa dimengerti oleh siapa pun manusia di dunia ini. Bahasa persaudaraan. “Namaku Zen dari Jakarta.” seru Zen memperkenalkan diri. “Kami mohon izin untuk menginap di sini.” “Jakarta?” ucap ketiga anak rimba seketika. Ketiganya saling berpandangan. “Jakarta,” ulang ketiganya. Lalu berlari pergi. Mereka menerobos masuk ke dalam hutan. Melintasi jalan setapak, menuju arah bukit. Zen, Ahmad, dan Ruli tercekat. Apa yang salah? Mengapa mereka malah berlari? Wah, apa yang terjadi dengan Zen dan teman-temannya, ya? Sepertinya mereka tersesat di hutan. Dan ... mereka bertemu dengan anak rimba. Apakah mereka akan berhasil keluar dari hutan? Apa yang akan dilakukan anak-anak rimba itu terhadap Zen dan teman-temannya? Segera temukan jawabannya dalam buku ini!
Buku "Pesan Rahasia dari Hutan Rimba" Zen, seorang anak dari Jakarta, berlibur ke Jambi bersama ayahnya. Di sana, Zen bertemu dengan Om Huda, seorang guru yang tinggal di desa, dan seorang teman baru bernama Ahmad. Keduanya bermain dan menjelajah sekitar rumah Om Huda yang berada di tengah hutan. Mereka mengenal keindahan alam hutan, suara binatang yang harmonis, dan kehidupan masyarakat setempat. Zen juga diperkenalkan dengan kebudayaan dan keunikan Suku Anak Dalam yang tinggal di dalam hutan. Selama perjalanan, Zen belajar tentang pentingnya menjaga alam, menghormati kebudayaan, dan menghargai keberagaman. Cerita ini menggambarkan perjalanan Zen dari kota ke hutan, sekaligus menjelaskan pesan rahasia yang tersembunyi di balik keindahan dan keunikan alam rimba.