Farhan yang sedang serius berlatih soal matematika, segera melihat ponselnya. Ternyata, ada SMS dari Ustadzah Amel. Dari: Ustadzah Amel (034512998) Assalamu’alaikum. Farhan, dengan ini Ustadzah beri tahukan nilai latihan soal Matematika pada hari Sabtu kemarin. Nilai: 10. Nak, belajar lagi, ya? Ujian Sekolah sebentar lagi. Seharusnya kirim Ustadzah SMS ini ke orang tua, tapi Ustadzah mengerti, kok. Farhan pasti bersedih. Wassalam. “Nilaiku sepuluh?” mata Farhan mulai berkaca-kaca. “Maafkan aku, Ummi, Abi. Farhan janji enggak akan curang lagi.” Wah, Farhan hanya dapat nilai 10? Kenapa Farhan janji tidak akan curang lagi? Hmm, benar-benar membuat penasaran. Yuk, segera cari jawabannya dalam buku ini. Selain cerpen Belajar dari Kesalahan, masih ada 7 cerpen keren lainnya, lho! Selamat membaca!
Buku Buku ini menceritakan kisah seorang siswa kelas 6, Farhan, yang menghadapi tantangan dalam belajar Bahasa Indonesia. Setelah selesai mengikuti ujian, Farhan dan teman-temannya menunggu hasilnya dengan antusias. Namun, Farhan justru menemukan hasilnya dengan nilai 90, meskipun ia sebenarnya mencontek. Rasa malu dan takut menghantui Farhan, terutama ketika ia harus berbohong kepada temannya, Abizar, tentang nilainya. Dalam upaya mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, Farhan berusaha menghibur Abizar yang nilainya lebih rendah, namun justru merasa tersindir. Pada akhirnya, Farhan berpikir bahwa belajar dari kesalahan adalah cara terbaik untuk berkembang. Cerita ini menggambarkan proses belajar, kejujuran, serta pentingnya introspeksi diri dalam menghadapi kesalahan. Buku ini juga menyajikan pesan penting tentang tanggung jawab dan semangat belajar yang sejati.