Budaya sangatlah erat dalam kehidupan masyarakatnya. Salah satu suku yang sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya adalah suku Batak. Adat mangain/mangampu menjadi sangat istimewa karena mangain memang jarang dilaksanakan di tanah leluhur. Sebaliknya, mangain ini sering dilakukan di tanah perantauan. Buku ini bercerita tentang proses mangain dengan dialek Batak kental memberi nuansa budaya Batak yang kuat. Semoga buku ini berguna bagi pembaca, khususnya generasi muda agar dapat melestarikan budaya warisan leluhurnya.
Buku Buku ini membahas secara mendalam tentang prosesi adat *mangain* dalam budaya suku Batak, khususnya dalam konteks keluarga Batak yang tinggal di tanah perantauan. *Mangain* adalah upacara adat yang memiliki peran penting dalam proses pernikahan dan integrasi antar suku. Buku ini menjelaskan secara sistematis dua prosesi utama dalam *mangain*, yaitu *Mangain III* dan *Mangain IV*, serta memberikan gambaran tentang bagaimana adat ini berjalan dan dijalankan dalam masyarakat Batak Toba, khususnya dari wilayah Samosir. Selain itu, buku ini juga menjelaskan pentingnya budaya dalam menjaga identitas dan keharmonisan dalam keluarga serta masyarakat. *Mangain* dianggap sebagai cara untuk mengakui dan mengintegrasikan perempuan non-Batak ke dalam keluarga Batak, sehingga mereka dapat menjadi bagian dari marga Batak dan menjalani kehidupan sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Buku ini sangat relevan bagi para peneliti, pelajar, serta masyarakat Batak yang ingin memahami lebih dalam tentang nilai-nilai adat dan kebudayaan yang menjadi bagian dari identitas mereka.