Agama Islam

Al-Qur''an dan Tafsirnya Juz 16 - Jilid 6 A

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini membahas kisah Nabi Musa as dan Nabi Khidir as yang tercatat dalam Surah Al-Kahf (18) al-Qur’an. Dalam cerita ini, Nabi Musa as mengikuti perjalanan Nabi Khidir as yang dianggap memiliki ilmu dan kebijaksanaan tinggi. Namun, karena ketidaksabaran dan keheranan terhadap perbuatan-perbuatan Khidir as, seperti melubangi perahu milik orang miskin dan membunuh seorang anak yang tidak berdosa, Musa as merasa kecewa dan tidak memahami hikmah di balik tindakan Khidir. Perjalanan mereka dilanjutkan hingga mereka sampai ke sebuah negeri yang penduduknya kikir dan tidak mau menerima tamu. Dalam perjalanan tersebut, Khidir as memperbaiki dinding rumah yang hampir roboh tanpa mengambil imbalan apa pun. Musa as yang ingin mengusulkan bayaran atas jasanya, akhirnya memahami bahwa setiap tindakan Khidir as memiliki hikmah dan kebijaksanaan yang tidak bisa dipahami secara langsung. Cerita ini menekankan pentingnya kesabaran, pengertian, dan kepercayaan terhadap kebijaksanaan Tuhan. Dalam hadis yang diriwayatkan, Nabi Muhammad saw menekankan bahwa jika Musa as lebih sabar, ia akan banyak menyaksikan keajaiban dan hikmah di balik perbuatan Khidir as. Buku ini juga membahas kosakata dan makna lafal dalam al-Qur’an yang terkait dengan kehadiran dan kedekatan, seperti *ladunn*, *inda*, dan *lad?*, serta perbedaan penggunaannya dalam konteks tertentu. Dengan demikian, buku ini tidak hanya menyajikan kisah Nabi Musa dan Khidir, tetapi juga menggali makna dan hikmah di balik peristiwa-peristiwa yang terjadi, serta memberikan wawasan tentang kosakata dan tafsir al-Qur’an yang mendalam.