Moncongnya panjang. Di pucuk moncong itu bertengger sebentuk hidung ajaib. Kubilang ajaib karena hidung itu bisa berputar ke segala arah dan berkedut cepat. Deteksi sana sini, endus ini itu. Lalu, tunggu sampai dia mendongak dan sepasang giginya yang panjang nongol. Ambooooy … kalian akan merasa dikitik-kitik seribu kemoceng! GELI …! Edinta kembali ke Negeri Candi, kali ini untuk membantu Omer dan Japang mempertahankan lumbung padi negeri itu. Namun, mengapa seorang gadis cantik dianggap sebagai musuh yang harus diwaspadai? Siapa pula Namdur Arsitek Termasyhur dan Mumung si pemilik hidung berputar? Hmm … yuk baca kisah Edinta dalam buku kedua ini!