Wanita itu tetap bungkam. Dibukanya lagi kartu di tangannya, lalu dibacanya lebih teliti. Busana yang kaurancang selalu cantik. Tapi, bagiku kau lebih cantik. Karena, kaulah sumber kecantikan itu. -Malaikatmu- Detik itu juga jantung wanita itu berpacu cepat. Sangat cepat. Sampai-sampai ia merasa jantungnya akan meledak. "Dia ada di sini... dia melihat pergelaran busanaku...." Prada, Gucci, Louis Vuitton... Kathalina benci harus say goodbye kepada merek-merek itu. Tidak cuma kebiasaannya memborong barang-barang branded, impiannya untuk mempunyai merek fashion yang mendunia rasanya juga hampir karam. Papanya sudah tidak bisa lagi mensuplai segala kebutuhannya. la bahkan terancam berhenti kuliah. Ini tidak bisa dibiarkan! Kathalina harus segera menyelamatkan impiannya. Seandainya bisa, is ingin memohon kepada Tuhan untuk menyisakan satu saja malaikat-Nya. Malaikat yang akan mengusap air matanya saat dunia sedang bersikap jahat....