Arus modernisasi tidak membuat suku Sasak melupakan adat budaya warisan leluhur. Di sana modernisasi hanya menyentuh sebagian kecil aspek kehidupan seperti pakaian dan pendidikan. Pada aspek lain seperti arsitektur bangunan, makanan, peralatan rumahtangga, dan pengobatan, warga masih setia menjaga adat warisan leluhur dengan memanfaatkan kekayaan alam sekitar. Buku ini memberikan sejumlah informasi seputar kebiasaan suku Sasak menjaga tradisi di tengah kemajuan zaman saat ini.
Buku Buku ini menggambarkan kehidupan sehari-hari dan budaya suku Sasak di kampung adat Senaru, Lombok, yang masih kental dengan warisan adat dan alam. Buku ini menjelaskan tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat suku Sasak, termasuk arsitektur tradisional seperti bale, baruga, dan sambi yang dibangun dari bahan alam seperti bambu, alang-alang, dan kayu. Selain itu, buku ini juga mengupas tentang cara pengolahan hasil tanaman seperti lebui, ulur, leko, dan lainnya yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Terdapat juga penjelasan tentang penggunaan bokar, wadah tradisional dari buah labu yang digunakan untuk mengangkut air, serta pergeseran penggunaan bokar oleh jeriken plastik akibat modernisasi. Buku ini memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat suku Sasak tetap menjaga adat dan budaya mereka meskipun terdampak arus modernisasi, terutama pada aspek pendidikan dan pakaian. Dengan penjelasan yang jelas dan mendalam, buku ini menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk memahami kehidupan dan kearifan lokal suku Sasak di Senaru.