Buku ini menunjukkan bahwa film bukan sekadar infotainment belaka. Film juga memiliki kekuatan penggerak massa, karena menyentuh aspek kesadaran publik. Buku ini mendedah perjalanan film/sinematografi berdialektika dengan zamannya: ia dipukul, tergerus, dan bangkit lagi. Dengan berbasis analisis teoritis dan contoh-contoh, buku ini tidak hanya patut dibaca oleh akademisi, penikmat film, dan komunitas yang bergerak di dunia sinematografis. Khalayak publik yang ingin mengetahui sejarah dunia perfilman Indonesia pun patut membaca buku ini.