Saat ini dunia telah digemparkan adanya bencana wabah pandemi yang dinamai Corona Virus Diases (Covid 19). Diketahui virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan Provinsi Hubei Cina pada bulan Desember 2019 lalu. Tingkat penyebaran virus sangat cepat sehingga World Health Organization (WHO) menetapkan status pandemi Covid 19. Saat ini sudah 202 negara yang melaporkan terpapar virus yang mematikan ini, dan berdasarkan pembaharuan data dari Worldometer per jam 16.00 Wib Rabu 22 April 2020 https://tirto.id/update-corona-indonesia-dunia-22-april-2020-data-kasus-hari-ini-eQem, Diakses: Kamis 23 April 2020 Pukul 17.33), data untuk lingkup dunia menunjukkan jumlah total kasus positip corona telah mencapai 2.571.515 pasien. Sementara angka kematian akibat Covid-19 di dunia telah menyentuh angka 178.281 jiwa. Data yang sama menunjukkan 701.070 pasien postiF corona sudah sembuh. Sedangkan 1,69 juta pasien masih dirawat. Namun 57.275 pasien kasus Covid-19 diantaranya kini terpantau dalam kondisi kritis atau mengalami gejala sakit serius. Sebagai perbandingan, berdasarkan update data CSSE Johns Hopkins University per pukul 16.00, 22 April 2020, total jumlah kasus positip Corona di dunia mencapai 2.573.143 pasien. Dari jumlah tersebut, 177.602 pasien Covid-19 telah meninggal dunia. Sementara 688.129 orang berhasil sembuh dari penyakit Covid 19.
Buku Buku ini membahas tentang kepatuhan masyarakat dalam penerapan *social distancing* di masa pandemi COVID-19. Buku ini mengupas secara mendalam konsep masyarakat, *social distancing*, dan masa pandemi sebagai latar belakang penting dalam memahami sikap dan perilaku masyarakat. Dalam bab III, buku ini menjelaskan sikap mental (mental attitude) masyarakat dalam menerapkan *social distancing*, yang mencakup kepatuhan, kesadaran, serta tanggung jawab individu dan kolektif dalam menghadapi tantangan pandemi. Bab IV membahas tentang sikap kelakuan yang menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati penerapan *social distancing*, di mana penulis menjelaskan bagaimana perilaku masyarakat dapat mencerminkan komitmen dan kepedulian terhadap kesehatan diri dan orang lain. Selanjutnya, bab VI menyajikan kebijakan pemerintah dalam penerapan *social distancing* di masa pandemi, termasuk strategi promotif dan preventif yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat. Buku ini juga menyertakan analisis tentang peran dan tanggung jawab semua pihak dalam memutus mata rantai penyebaran virus, baik dari pemerintah, institusi, maupun masyarakat secara umum. Dengan pendekatan yang ilmiah dan praktis, buku ini menjadi referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa, pelajar, praktisi, stakeholder, dan masyarakat luas dalam memahami pentingnya kepatuhan dan kesadaran dalam menghadapi pandemi. Buku ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana sikap dan perilaku masyarakat dapat menjadi bagian dari upaya bersama dalam mengatasi krisis kesehatan global.