Perguruan tinggi islam membutuhkan figur kepemimpinan yang relatif kuat, terutama dalam konteks membangun kompetisi, kolaborasi dan transformasi kelembagaan. Kecakapan kepemimpinan sering kali tidak bertumpu pada simbol-simbol yang terlihat, akan tetapi dibalik yang terlihat itu mengungkapkan nilai-nilai yang dapat diimitasi dimodel, bahkan dikembangkan. Buku ini mencoba lebih melihat bagaimana top management perguruan tinggi dalam mengembangkan komunikasi internal yang sering menjadi