Antologi ini menghimpun puisi-puisi penulis dalam rentang waktu antara tahun 2018 hingga 2020. Menampung fragmen-fragmen historis: tertera muasal pelayaran Nusantara; nasib rempah di-ke tanah-tanah asing, Madura dan lingkup budayanya juga bermaujud di dalamnya. Latar nuansa lokalitas semacam ini merupakan pilihan penyelematan cagar budaya tak benda.
Buku *Nuh Kun Nun Puisi Sehimpun* menghadirkan kumpulan puisi karya Muhlis Al-Firmany, yang menggambarkan perjalanan sejarah, budaya, dan identitas Nusantara melalui bahasa yang penuh makna dan keindahan. Dalam kumpulan puisi ini, pembaca akan menyaksikan refleksi tentang peran rempah-rempah sebagai simbol kekayaan dan perjalanan, serta peran Madura sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Puisi-puisi yang terkumpul ini mencakup berbagai tema, mulai dari kehidupan sehari-hari, keluarga, hingga refleksi filosofis tentang keberadaan manusia dan alam semesta. Dengan gaya bahasa yang khas dan penuh makna, buku ini menawarkan pembaca sebuah perjalanan melalui karya sastra yang penuh nilai luhur dan keindahan.