Penghayatan Iman Intrinsik

Agama Katolik
Penghayatan Iman Intrinsik

1 MB
ebook
40 Dilihat
ISBN
978-602-6688-23-1
eISBN
proses
Wishlist
Bagikan

Sinopsis

Dalam segala hal manusia membutuhkan iman. Tanpa iman hidup manusia tidak berjalan wajar. Tanpa iman mustahil ada perkembangan IPTEK, perkembangan lingkungan, perkembangan ekonomi, dsb. Iman yang dibutuhkan manusia adalah iman yang menggerakkan hidup, yang menjadi harapan dan dinyatakan dalam kasih. Karena itu Paulus menjelaskan pentingnya tiga keutamaan moral bagi umat beragama: iman, harapan, dan kasih (1 Kor13: 13), sebab ketiga hal ini merupakan dasar bagi keutamaan lainnya. Kita tahu dan mengalami sendiri bahwa manusia itu memiliki banyak keterbatasan dan kelemahan. Manusia dapat salah dalam penghayatan imannya. Manusia dapat gagal dalam memaknai hidup beriman. Bahkan manusia dapat tidak otentik dan memiliki penghayatan iman ekstrinsik, karena memanfaatkan iman untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, baik di bidang sosial politik, ekonomi, dan di bidang lainnya. Mereka tidak menghayati iman, tetapi memperalat iman. Sesungguhnya iman mempunyai potensi untuk kemajuan hidup sejauh manusia memiliki penghayatan iman intrinsik. Iman intrinsik membuat hidup manusia semakin manusiawi. Iman intrinsik membuat manusia mampu mengatasi pengalaman kekhawatiran dan keterbatasan. Penghayatan iman intrinsik berorientasi kepada kemanusiaan yang berdasarkan cinta kasih. Karena cinta kasihlah cetusan paling tinggi dan paling lengkap dari penghayatan iman. Singkatnya, iman harus diamalkan dalam kasih, sebab tanpa kasih kita tidak berguna (1 Korintus 13: 2). Iman dan kasih harus diamalkan secara nyata dalam perbuatan karena iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2: 17).

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini menjelaskan konsep iman sebagai fondasi moral yang mendasar dalam kehidupan beragama. Iman tidak hanya merupakan keyakinan, tetapi juga merupakan pegangan yang kuat untuk tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi sesama. Dalam konteks ini, iman dijelaskan sebagai bagian dari kehidupan spiritual yang tidak bisa dipisahkan dari harapan dan cinta kasih. Penulis menekankan bahwa iman yang benar-benar hidup harus diwujudkan dalam perbuatan nyata, bukan hanya dalam kata-kata. Dengan demikian, iman yang tidak diiringi perbuatan akan dianggap mati dan tidak bernilai. Buku ini juga membahas pentingnya orientasi kemanusiaan dalam iman, yang menjadikan cinta kasih sebagai motivasi dasar dalam kehidupan beragama. Selain itu, buku ini mengupas hubungan antara iman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang menunjukkan bahwa iman tidak bertentangan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, melainkan dapat menjadi fondasi untuk mengembangkan pengetahuan secara bermoral. Penulis juga menyoroti tantangan dalam penghayatan iman, terutama dalam masyarakat modern yang seringkali menganggap agama sebagai alat untuk kepentingan pribadi, politik, atau ekonomi. Buku ini berupaya meningkatkan kesadaran moral dan penghayatan iman pada generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai bagian dari upaya peningkatan moralitas dalam konteks kehidupan yang semakin kompleks. Dengan pendekatan kualitatif dan deskriptif, buku ini merupakan hasil penelitian lapangan dan pustaka yang bertujuan untuk menginspirasi dan memperdalam pemahaman tentang makna iman dalam kehidupan sehari-hari.

Tags:
Keyword:

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini:

playstore windows appstore macos macos-mx

Orang Lain Juga Membaca Buku Ini

Buku Lainnya dari Dra. Ch. Suryanti, M.Hum.

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Penerbit Penerbit Lingkarantarnusa

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Kategori Studi dan Pengajaran

Selengkapnya

Buku Lainnya dari Sub Kategori Agama Katolik

Selengkapnya

Buku Terbaru

Buku Terpopuler

Selengkapnya
Penghayatan Iman Intrinsik

Penghayatan Iman Intrinsik

Dra. Ch. Suryanti, M.Hum.

Preview
Hubungi Kami
cara-membaca-buku