Buku ini berisi cerita-cerita yang -sungguh- tidak perlu Anda baca. Anggap saja isinya hanya bualan dan lamunan angan lelaki sederhana, yang mencoba mengggali dan mengaduk-aduk romantisme dangkal manusia, yang mungkin dialami atau diangankannya, kemudian mengawinkannya dengan isian filosofi sekenanya. Ah biar saja ia mengoceh semaunya. Ia memang berhak memberi makna untuk setiap pilihan dan perbuatannya, impian dan khayalannya. Bukankah demikian seharusnya manusia, termasuk penulis cerita ini?