-->
Ungkapan rasa seseorang adakalanya tersampaikan secara lugas, tapi suatu ketika menggunakan majas-majas atau gaya bahasa. Buku ini mengisyaratkan ungkapan rasa yang diwarnai pemilihan diksi-diksi berbahasa jawa (tidak lugas). Sehingga bisa dikatakan ungkapan rasa melalui sastra berbahasa jawa. Dalam memaknai kadang-kadang tidak sepenuhnya harus mengerti makna kata per kata. Namun pemilihan diksi kata yang seakan berirama atau bahkan sengaja mengalir tanpa pola. Ungkapan rasa bersastra jawa inilah yang disebut geguritan . Dari kata dasar gurit artinya menorehkan sesuatu ujung seperti pena. Goresan ujung pena yang tersusun menjadi kalimat-kalimat indah. Bahkan apabila diucapkan dengan intonasi dan tempo yang menjiwai akan sangat menembus hati pendengarnya. Kisah malam, keunikan gelam, dan kesyahduan remang banyak tertulis di buku