Pernahkah kamu merasa sedih atau kosong? Lalu, tanpa kamu sadari air mata keluar begitu saja. Atau, pernahkah kamu merasa sesak, kemudian menangis sesenggukan, dan baru berhenti saat lelah? Lalu, di lain hari kamu merasa harimu menjadi sangat berat dan membuat hatimu tertekan. Dan, terkadang kamu tak benar-benar mengerti apa yang membuatmu menangis. Adakalanya menangis karena harimu berjalan tak sesuai harapan atau menangis karena merindukan seseorang, dan yang paling aneh, menangis tanpa alasan. Pernah kan, kamu begitu? Lalu, tahukah kamu mengapa kamu merasakannya?cOrang-orang menyebutnya dengan kata insecure. Katanya, orang dengan perasaan insecure akan merasa inferior, takut, cemas, dan khawatir. Katanya, perasaan insecure ini bisa mengubah kehidupanmu dan membuat dirimu menjadi pribadi yang destruktif. Apakah benar begitu? Normalkah jika seseorang merasa insecure??Buku ini akan membantumu mencari tahu lebih banyak tentang perasaan insecure. Harapannya, kamu tidak akan terlalu lama berkutat dengan perasaan ini sehingga rasa insecure tidak mengendalikan dirimu.
Buku Buku ini menjelaskan konsep *insecurity* dari berbagai sudut pandang, mulai dari psikologi hingga neurologi. Penulis membahas bagaimana rasa tidak aman atau ketidakpercayaan diri dapat memengaruhi kehidupan seseorang, baik secara emosional maupun sosial. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan analisis mendalam tentang perasaan *insecure* yang seringkali membuat seseorang merasa takut, cemas, dan khawatir. Penulis juga menyoroti dampak negatif dari rasa *insecurity* yang berlebihan dan bagaimana hal itu bisa mengarah pada perilaku destruktif. Selain itu, buku ini juga membahas konsep *selfish* sebagai bagian dari proses pengenalan diri dan pentingnya memperhatikan kebutuhan diri sendiri. Penulis menggambarkan tantangan-tantangan dalam kehidupan modern seperti *quarter life crisis*, *job insecurity*, dan *almost 30 and what's next* yang seringkali memicu rasa tidak aman. Buku ini juga memandu pembaca untuk memahami dan mengatasi perasaan *insecure* melalui *self-love*, *re-parenting inner child*, dan pembentukan *inner adult*. Selain itu, buku ini menyajikan konsep-konsep seperti *hygge* dan *lagom* yang berdampak positif pada kebahagiaan dan keseimbangan hidup. Dengan gaya penulisan yang penuh empati dan reflektif, buku ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita dapat mengenali diri sendiri, memahami perasaan *insecure*, dan membangun kepercayaan diri serta kesejahteraan batin yang lebih baik.