SEKITAR pukul 7 malam, Sabtu 4
Februari, Atmo Sukarto sedang merebus
air di rumahnya, di Ledok Tukangan
Yogyakarta. Kebetulan ia sendirian di
rumah. Tatkala air Sungai Code, yang
jaraknya cuma dua meter dari rumahya,
merembes masuk sampai mata kakinya,
Atmo tetap tenang. Maklum, dia
sudah 13 tahun tinggal di ledok (tepi
lembah) sungai yang membelah dua
Kota Yogyakarta dan sering banjir itu.