BERBEDA dengan Sunni, golongan Syi’ah --yang dipimpin para keturunan Nabi-- menganggap pemerintahan sepeninggal Nabi seharusnya dipegang keturunan beliau sendiri. Yakni lewat Ali, menantu, pernah “anak angkat” Nabi, putra paman Nabi (Abu Thalib) yang dulu juga pernah rnemelihara beliau. Buku Fischer misalnya, profesor pembantu di Harvard, AS, Iran, from Religious dispute to Revolution, 1980, yang bersumber pada pengumpulan bahan sebelum revolusi, juga tak lupa menggambarkan prinsip itu lewat berbagai penafsiran peristiwa model Syi’ah.