ISTILAH ekstrim belakangan ini beredar lagi. Banyak juga pejabat menyebutnya, antara lain Mendagri Amirmachmud. Tatkala melantik Gubernur Kal-Sel yang baru, Brigjen Mistar Tjokrokoesoemo akhir November lalu, Amirmachmud memperingatkan lagi adanya bahaya dari kelompok ekstrim, “kiri” maupun “kanan”. “Kelompok ini,” kata Mendagri, “berusaha merusak kekompakan Orde Baru dengan cara mengadu-domba, menghasut dan memfitnah.” Tujuannya, antara lain, “untuk menggagalkan Pemilu 1982.”