Politik

Sandaran Politik Muhammadiyah dan Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini menjelaskan dinamika dan perkembangan pemikiran dalam organisasi Muhammadiyah, khususnya dalam konteks perdebatan antara sayap liberal dan anti-liberal. Buku ini menggambarkan bagaimana Muhammadiyah, yang pada awalnya merupakan gerakan modernis-reformis, mulai terpecah menjadi dua kelompok yang berbeda pandangan terhadap pemikiran liberal dalam konteks Islam. Di antaranya adalah sayap yang mendukung liberalisme Islam dan sayap yang menentangnya, yang dikenal sebagai anti-liberalisme. Buku ini juga menggambarkan bagaimana konflik tersebut terlihat dalam berbagai bentuk, seperti keikutsertaan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang, Jawa Timur, di mana terdapat penolakan terhadap tokoh-tokoh liberal seperti Munir Mulkhan dan Amin Abdullah. Buku ini membahas bagaimana anti-liberalisme diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk dalam kebijakan organisasi, penerbitan buku, dan penyampaian pandangan umum dalam sidang. Selain itu, buku ini juga mengupas pentingnya literasi dalam konteks pembangunan nasional, dengan menunjukkan bahwa tingkat literasi suatu negara sering kali menjadi indikator kualitas pendidikan dan kemajuan sosial. Buku ini menyoroti upaya-upaya pemerintah dan berbagai pihak untuk meningkatkan akses terhadap sumber bacaan, termasuk pengiriman buku gratis melalui program Duta Baca Indonesia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi masyarakat. Buku ini juga menyajikan informasi hukum terkait perlindungan hak cipta, yang berlaku dalam konteks penggunaan karya cipta secara komersial. Buku ini merupakan kumpulan analisis, wawancara, dan laporan yang disusun untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang politik Muhammadiyah, prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar, serta tantangan dan dinamika pemikiran dalam konteks modern.