DIA sudah ada yang menjuluki “gubernur Kedungombo”. Urusannya tentu lebih luas dari itu, tapi Ismail adalah kepala daerah yang akhir-akhir ini paling banyak disebut dalam urusan waduk ini. Tak mengherankan: saat proses ganti rugi tanah lokasi waduk dimulai, 1983, ia sudah jadi gubernur di sana. Di tengah kesibukannya, di Semarang. Sabtu lalu Ismail bersedia berbicara tentang Kedungombo dengan Bandelan Amarudin dan Nanik Ismiani dari TEMPO.