“Sudah tjukup banjak jang berperhatian pada bidang politik”, kata teknokrat jang tak pernah bitjara keras, banjak senjum dan terlalu sedikit mentjeritakan masa lalunja itu. Maka iapun mengchususkan diri pada masalah demografi dalam menuntut ilmu ekonomi -- suatu bidang jang masih menghubungkannja dengan soal-soal sosiologi jang djuga djadi perhatiannja. “Tentang politik”, katanja lagi dengan tawa bergurau, “Emil Salim dan Sadli lebih pandai dari saja”.