MAKANAN olahan yang dijual di pasar,
misalnya yang kalengan, ternyata tak
semuanya bisa dimakan. Biasanya
bergantung pada mutunya. Tapi mutu
suatu makanan, menurut Prof. F.G.
Winarno, seorang ahli makanan, juga
sangat bergantung pada tingkat sosial
ekonomi masyarakat konsumennya.
Ketua Yayasan Pangan itu mengutarakan,
di Prancis mutu makanan yang sudah
turun menjadi 80% dianggap tidak bisa
dimakan lagi, dan tentu dibuang. Di
Inggris, ransum yang mutunya ternyata
75% dan standar dianggap sisa.