Anak-anak lumpuh itu lahir dari keluarga Munjai Datuk Rajo Bogo, petani di Nagari Batagak, Banuhampu (Sungai Puar, Agam), 7 km dari Kota Bukittinggi. Menurut sang bapak, sejak lahir anak- anak itu tak bisa apa-apa. Menangis pun hanya mampu dengan suara yang berbeda dengan anak-anak normal. Dan sampai sekarang, kesibukan Datuk Rajo Bogo dan istrinya, Mawi, lebih banyak untuk mengurus anak-anak mereka yang tak berdaya itu: memiringkan atau memindahkan tubuh mereka -- misalnya untuk buang hajat melewati lubang rumah yang khusus dibuat untuk itu.