JULI 1955, Presiden Sukarno menutup pengantarnya untuk buku Sedjarah Mesjid yang disusun H. Abdoebakar dengan sebuah pertanyaan: “Kapan mesjid Istiqlal terlaksana?” Hampir seperempat abad kemudian, pekan lalu, kepala negara yang menggantikannya, Presiden Soeharto, seolah-olah menjawab: 22 Pebruari 1978.