Bila semata-mata berpatokan pada Sumpah Pemuda yang kita peringati pada setiap Oktober, terbentuknya bangsa kita ditopang oleh dua tonggak saja: nusa (tanah air) dan bahasa. Tapi, jika kita lebih rajin membuka buku sejarah, akan terlihat satu elemen lagi: busana. Tak sepenting dua tonggak besar di atas, peran busana membentuk karakter bangsa tak bisa diabaikan, apalagi dilupakan. Busana kita pernah menjadi alat perlawanan kepada penjajah–seperti halnya bambu runcing.