SUASANA di ruang redaksi kantor biro
Asahi Shimbun (AS), di Nishinomiya
dekat Osaka, Ahad malam, 3 Mei silam
terasa santai. Tomohiro Kojiri, Hyde
Inukai, dan Kenji Takayama masih
asyik ngobrol sambil makan sukiyaki
dan minum bir, seusai mengirim
berita hari itu. Tapi keadaan ini tak
berlangsung lama. Tiba-tiba saja
muncul seorang lelaki bertopi rajut -
seperti yang lazim digunakan untuk
main ski dengan sweater hitam.
Tanpa sepatah kata atau isyarat apa
pun, pria itu memberondongkan
senapan ke arah mereka.