Politik

Lembaga Operasi Tertib Atau Opstib di Era Presiden Soeharto

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini membahas peran dan dampak survei terhadap peningkatan minat baca dan literasi di Indonesia. Hasil survei dapat menjadi *bad news* atau *good news*, tergantung pada respons pemerintah dan masyarakat terhadapnya. Buku ini juga menjelaskan bagaimana literasi berkaitan dengan kualitas pendidikan, dengan mengambil contoh Finlandia yang memiliki peringkat literasi pertama di dunia dan dianggap memiliki sistem pendidikan terbaik. Upaya meningkatkan literasi nasional di Indonesia melibatkan berbagai pihak, termasuk Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, organisasi pegiat literasi, dan pemerintah. Kemitraan dengan PT Pos Indonesia memberikan layanan pengiriman buku gratis setiap tanggal 17 di seluruh Indonesia. Selain itu, Pusat Data dan Analisa TEMPO berupaya menyajikan buku-buku dalam format digital atau e-book yang didesain khusus untuk smartphone, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Buku ini juga melibatkan upaya untuk meningkatkan akses bahan bacaan melalui media smartphone, dengan menekankan pentingnya konten yang cocok dengan platform digital. Kategori e-book yang diproduksi mencakup berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, seni dan budaya, politik, ekonomi, hingga hiburan. Selain itu, buku ini menyajikan materi terkait Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014, yang menjelaskan lingkup hak cipta, kewenangan pencipta, serta sanksi pidana bagi pelanggaran hak cipta. Buku ini juga membahas peran Lembaga Operasi Tertib Atau Opstib di era Presiden Soeharto, serta tantangan dalam penerapan kebijakan terkait pungutan liar dan upaya pemerintah dalam menindaklanjuti masalah tersebut. Dengan berbagai topik yang disajikan, buku ini menjadi referensi penting dalam memahami pentingnya literasi, pengelolaan hak cipta, dan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kebijakan nasional.