Biografi

I Made Mangku Pastika, Mantan Komandan Densus 88 yang Jadi Gubernur Bali

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini mengupas secara menyeluruh tantangan dan peluang dalam meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia. Dalam konteks global, hasil survei tahun 2016 menunjukkan bahwa Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN dalam hal literasi, yang menjadi sorotan dan memicu perdebatan terkait kriteria penilaian. Namun, hasil survei tersebut bisa menjadi *good news* jika direspon secara positif oleh pemerintah dan berbagai pihak terkait. Literasi, sebagai tolok ukur kualitas pendidikan, memiliki korelasi kuat dengan tingkat perkembangan negara, seperti Finlandia yang dianggap memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Buku ini juga menggambarkan upaya-upaya konkret yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Program pengiriman buku gratis yang diluncurkan oleh Baca Indonesia, Najwa Shihab, dan berbagai organisasi pegiat literasi, serta kerja sama dengan PT Pos Indonesia, menjadi salah satu inisiatif yang menjangkau seluruh daerah Indonesia. Selain itu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah, sementara di daerah seperti Yogyakarta dan Bandung muncul gerakan-gerakan lokal seperti GPMB dan Street Library yang berdampak signifikan dalam meningkatkan minat baca. Dalam era digital, pergeseran media bacaan dari cetak ke digital menjadi tren yang tidak bisa diabaikan. Telepon pintar menjadi media akses baca yang dominan di Indonesia, dan penggunaan smartphone yang semakin meluas memberikan peluang untuk mempercepat akses terhadap bahan bacaan. Buku ini menekankan pentingnya menyediakan konten yang didesain khusus untuk smartphone, bukan sekadar mengdigitalisasi buku teks. Upaya ini dilakukan oleh Pusat Data dan Analisa TEMPO yang menyajikan buku-buku dalam format digital atau e-book yang ramah untuk dibaca di perangkat smartphone. Selain itu, buku ini juga menyajikan informasi terkait perlindungan Hak Cipta dan sanksi hukum yang berlaku untuk pelanggaran hak ekonomi pencipta, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas dan keaslian karya-karya kreatif di Indonesia. Dengan pendekatan yang holistik, buku ini menjadi panduan dan inspirasi bagi pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat dalam membangun ekosistem literasi yang sehat dan berkelanjutan.