Politik

Golput dalam Demokrasi Indonesia

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini menggambarkan dinamika dan tantangan dalam meningkatkan tingkat literasi di Indonesia, dengan fokus pada peran pemerintah, organisasi, dan masyarakat dalam menciptakan akses yang lebih mudah dan efektif terhadap bahan bacaan. Dalam konteks survei literasi, buku ini menjelaskan bagaimana hasil survei bisa menjadi *good news* atau *bad news*, tergantung pada respons dan tindakan yang diambil. Sebagai contoh, survei yang menunjukkan rendahnya tingkat literasi bisa menjadi peluang untuk memperkuat upaya peningkatan minat baca melalui berbagai program seperti *Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB)*, *Street Library*, dan program pengiriman buku gratis yang digagas oleh Duta Baca Indonesia. Buku ini juga membahas pentingnya kemudahan akses dalam konteks literasi, termasuk peran teknologi seperti telepon genggam sebagai media utama untuk membaca bahan bacaan digital. Di era digital, penggunaan smartphone semakin mendominasi kebiasaan membaca masyarakat Indonesia, sehingga perlu adanya strategi yang sesuai untuk memanfaatkan media ini dalam meningkatkan literasi. Selain itu, buku ini juga menyentuh isu Golput (*Golongan Putih*) dalam konteks demokrasi Indonesia, di mana sekelompok orang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum 2019. Fenomena ini mencerminkan kekecewaan terhadap kandidat dan kampanye yang dianggap tidak berkualitas, serta menjadi tantangan dalam menjaga partisipasi politik yang sehat. Dengan pendekatan yang informatif dan analitis, buku ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai upaya-upaya peningkatan literasi di Indonesia, tantangan yang dihadapi, serta relevansi isu-isu seperti Golput dalam konteks demokrasi. Buku ini juga melengkapi pembaca dengan informasi hukum terkait hak cipta sebagai bagian dari upaya melindungi karya dan mendorong kreativitas dalam dunia literasi.