Yang semula dikira sepele, tapi setelah didalami betul ternyata tidak sedikit memberi manfaat. Contohnya: tanaman ceplukan. Memang, hampir-hampir tak terpikirkan keberadaan ceplukan ini. Namun setelah dirawat baik, bukan hanya bisa tampil indah, juga bisa menambah koleksi obat-obatan tradisional. Ada baiknya kita mengingat kembali atau sengaja mengenal nama-nama daerah untuk tanaman ceplukan ini. Orang Sunda mengenalnya cecendet, sedangkan orang Madura akrab memanggilnya dengan yor-yoran. Sementara itu, di Bali disebut keceplokan, kepok-kepokan, atau angket. Di Minahasa disebut leletokan, di Seram lapinonat, dan di Sasak dedes. Lantas, nama asingnya morel berry.
Buku Buku ini membawa pembaca dalam perjalanan mengenal tanaman ceplukan, yang memiliki nilai ekonomi, estetika, dan medis yang luar biasa. Mulai dari pengenalan tanaman ceplukan secara umum, hingga teknik bertanam dalam pot yang praktis dan mudah diikuti. Buku ini juga menyajikan manfaat dan khasiat ceplukan dalam pengobatan tradisional, seperti pengaruhnya terhadap tekanan darah tinggi, sebagaimana hasil penelitian ilmiah yang disebutkan dalam buku ini. Selain itu, buku ini juga menyajikan berbagai nama daerah yang digunakan untuk menyebut tanaman ini, seperti *cecendet* di daerah Sunda, *yor-yoran* di Madura, *keceplokan* di Bali, dan sebagainya. Buku ini dirancang untuk memperkaya pengetahuan tentang tanaman obat, serta memperkenalkan cara menanam dan merawat tanaman ceplukan secara efektif dan efisien. Dengan bahasa yang sederhana, buku ini cocok untuk pembaca yang ingin belajar mengenai tanaman obat, hobi taman, atau penggemar budaya lokal yang ingin memahami lebih dalam tentang tanaman yang memiliki nilai ganda dalam kehidupan sehari-hari.