Jumlah kebutuhan filet patin—irisan daging tipis, tanpa tulang— Indonesia mencapai 400 ton per bulan pada 2011. Untuk memenuhi kebutuhan filet itu perlu pasokan 1.200 ton patin utuh per bulan. Sayangnya kebutuhan filet itu 90% dipenuhi oleh Vietnam. Kini pemerintah menerbitkan larangan Kabar gembira datang dari Kementeri impor produk filet patin. Itu menjadi peluang bagi para peternak patin di tanah air untuk mengisi kekosongan pasokan impor. Buku ini berisi informasi seputar tren dan pasar baru patin yang bisa menjadi referensi pembaca yang ingin mengisi ceruk pasar patin di tanahair. Lewat buku ini pembaca juga mendapatkan informasi tentang olahan patin nan lezat.
Buku Buku ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai tren dan pasar baru ikan patin, khususnya dalam bentuk filet. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan informasi tentang peluang dan potensi pengembangan usaha budidaya ikan patin, baik dari segi produksi maupun pemasaran. Buku ini juga menjelaskan keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh peternak ikan patin, seperti tingginya tingkat sintasan (SR) dan efisiensi pakan yang relatif murah. Selain itu, buku ini menyajikan berbagai olahan lezat dari ikan patin yang bisa dijadikan referensi bagi penggemar makanan berbasis ikan. Buku ini sangat cocok sebagai panduan bagi calon peternak, pengusaha, maupun masyarakat yang ingin memanfaatkan peluang pasar ikan patin yang semakin berkembang di Indonesia.