Biografi

Catatan Kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini membahas tantangan dan upaya meningkatkan literasi di Indonesia, khususnya dalam konteks pendidikan dan akses terhadap bahan bacaan. Dalam konteks global, Indonesia berada di peringkat 60 dunia dari 61 negara yang disurvei, yang menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan kualitas pendidikan dan literasi. Hasil survei ini memicu perdebatan mengenai kriteria penilaian, namun baik sebagai bad news maupun good news, hasil survei dapat menjadi momentum untuk perbaikan, tergantung pada respons dan tindakan pemerintah serta masyarakat. Tingkat literasi di Indonesia juga terlihat dari hasil ujian nasional (UN) yang menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang gagal lulus. Soal yang lebih sulit dan pengawasan yang ketat menambah tekanan bagi para siswa. Kisah Achmad Rizal, siswa yang gagal ujian nasional, menjadi contoh nyata dari tantangan yang dihadapi banyak siswa dalam menghadapi ujian sebagai salah satu tolok ukur pendidikan. Kemudian, buku ini juga menggambarkan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi, dan masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan literasi. Gerakan seperti Duta Baca Indonesia, gerakan literasi sekolah, dan program Street Library di Bandung menjadi contoh nyata dari upaya-upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung minat baca. Selain itu, penguasaan smartphone yang tinggi di Indonesia menjadi peluang untuk mengakses bahan bacaan secara digital, asalkan konten yang disajikan dirancang secara efektif dan menarik untuk dibaca di layar ponsel. Di akhir buku, disebutkan bahwa Pusat Data dan Analisa TEMPO sedang berupaya menyajikan artikel-artikelnya dalam format digital atau e-book, sebagai bagian dari kontribusi untuk meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia. Buku ini merupakan refleksi dari perjalanan, tantangan, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan literasi sebagai bagian dari pembangunan nasional.