Istilah TIQUI TACA merupakan akronim atau kepanjangan dari; tawasul, intensif atau istiqamah, qana''ah (patuh menerima), union (berserikat/kerjasama), otak kiri, target, antusias (niat ikhlas), conditioning (penguatan positif dan negatif), otak kanan. Metode ini memaksimalkan potensi dan energi penghafal Al-Qur''an secara kolektif, diantaranya dengan melakukan aktivasi belahan otak kiri dan kanan. Aktivasi tersebut mengandung makna “optimalisasi peran atau kerja dari keseluruhan bagian belahan otak dan menyeimbangkan dominanisasi belahan otak kiri dan kanan dalam menghafalkan Al-Qur''an, sehingga penghafal Al-Qur''an dapat lebih cepat menghafal dan kreatif. Metode ini akan lebih mudah diterapkan dengan menggunakan Al-Qur''an QTA yang diterbitkan oleh pondok pesantren Al-Asy''ariyyah, kabupaten Wonosobo.
Buku Tiqui Taca Ta’lif Al-Qur’an Buku ini membahas tentang cara menghafalkan Al-Qur’an dengan pendekatan yang berbasis pada tradisi lisan dan transmisi lisan, yang merupakan bagian dari metode pembelajaran yang khas dalam dunia pendidikan Islam. Penulis menjelaskan bahwa menghafalkan Al-Qur’an bukan hanya sekadar mengingat teks, melainkan juga memahami pola dan metode belajar yang sesuai dengan karakter individu. Buku ini juga mengupas peran penting Al-Qur’an sebagai kitab suci yang dijaga oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hijr ayat 9. Selain itu, buku ini menyajikan metode menghafal yang digunakan dalam lembaga pendidikan Islam, yang berbasis pada ilmu-ilmu abadi atau *ulum an-naqliyyah*, seperti membaca, menghafal, dan menafsirkan Al-Qur’an, serta mempelajari sunnah nabawi, sirah nabawi, tauhid, usul fiqh, dan tata bahasa Arab. Buku ini juga menyoroti pengaruh budaya sonik dalam proses belajar menghafal, yang efektif dalam membantu siswa mencapai pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran. Dengan pendekatan yang kritis dan kontekstual, buku ini menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pelajar dan penghafal Al-Qur’an dalam meraih pengetahuan yang lebih mendalam dan bermakna.