Mata menjadi bendungan. Hujan turun. Menderas. (Telepon: Kenapa Satuan Waktu Terkecil Disebut Detik?) Namaku Niken. Dalam artian luas memiliki arti perempuan. Sejujurnya, aku tak pernah suka dipanggil Niken. “Panggil saja aku ‘Rin,’ toh nama belakangku Rinjani. Lengkapnya Niken Sarasvati Rinjani.” (Niken) Terbang. Senja memerah. Angin menjadi dingin. (Telepon: Karena Ia Merintik)
Buku Buku ini menghadirkan kisah-kisah penuh makna yang menggambarkan kehidupan manusia dalam berbagai dimensi, mulai dari kecil hingga besar, dari dalam hingga luar. Dalam buku ini, pembaca akan menyaksikan perjalanan seorang tokoh bernama Niken, yang menjadi bagian dari karya penulis. Niken mengungkapkan perasaannya terhadap kehadiran penulis, yang menurutnya adalah salah satu faktor penting dalam keberadaannya sebagai tokoh dalam dunia fiksi. Ia juga berbagi cerita tentang kehadirannya di berbagai tempat, mulai dari kamar mandi hingga saat melamun, yang menunjukkan betapa dalamnya hubungan antara tulisan dan kehidupan manusia. Selain itu, terdapat kisah tentang seorang penjaga perpustakaan yang menemukan seseorang yang sedang berdoa di lorong buku, mungkin sebagai bentuk penghormatan terhadap tulisan. Kisah ini menggambarkan kekaguman dan kekhusyukan terhadap kekuatan kata-kata dan kehadiran penulis dalam dunia fiksi. Buku ini juga menyajikan refleksi tentang waktu, kehadiran Tuhan, dan peran tulisan dalam kehidupan manusia. Dengan gaya penulisan yang penuh makna dan emosional, buku ini mendorong pembaca untuk memikirkan kembali peran tulisan dalam mengisi ruang kosong dalam pikiran dan hati. Dari kisah-kisah yang sederhana hingga filosofis, buku ini memberikan pengalaman membaca yang mendalam dan bermakna.