Puisi dapat dianggap sebagai tindakan simbolik, yakni tindakan yang diekspresikan melalui sistem ketandaan bahasa. Darinya terdapat tiga kenyataan yang diekspresikan puisi, yakni 1) kenyataan objektif (sepadan dengan pengalaman keseharian sebagai hasil dari objektivikasi), 2) kenyataan subjektif (sepadan dengan pengalaman puitis sebagai hasil dari internalisasi penyair yang terbakukan dalam puisi), dan 3) kenyataan simbolik (sepadan dengan kenyataan yang direpresentasikan puisi yang tidak identik lagi dengan intensi penyairnya.