Sejarah

Mencari Gerbang Pakuan

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini menggambarkan perjalanan sejarah dan keberadaan Kota Pakuan, ibu kota Kerajaan Sunda Pajajaran yang legendaris. Dalam buku ini, penulis menjelaskan lokasi dan struktur kota Pakuan yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu dalent kitha (kota dalam) dan jazi khita (kota luar). Kota ini tidak dilindungi oleh benteng buatan, namun tetap dianggap tangguh karena diapit oleh dua sungai besar, Ciliwung dan Cisadane, serta dipertahankan oleh benteng alami yang terletak di tebing-tebing curam di tiga sisi kota. Penulis juga menjelaskan bahwa Pakuan telah hilang dari permukaan bumi sejak lama, bahkan tidak ditemukan oleh ekspedisi VOC pada abad ke-17 hingga 18. Namun, orang-orang Portugis yang berkunjung pada tahun 1512 dan 1522 menjadi saksi pertama akan kebesaran Keraton Pakuan. Kota ini dikenal sebagai Sri Bima Punta Narayana Madura Suradipati, yang dijuluki sebagai kota yang indah dan megah. Selain itu, buku ini juga mengungkapkan bahwa Kerajaan Sunda Pajajaran adalah salah satu kerajaan pertama di Nusantara yang menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan bangsa asing, terutama melalui utusan yang berkunjung ke Malaka pada tahun 1512 dan 1521. Meskipun perjanjian yang ditandatangani tidak pernah terwujud, kota Pakuan tetap menjadi pusat kekuatan dan kekayaan yang tidak tergantikan. Buku ini juga menyajikan kisah-kisah sejarah, penelitian, dan rekonstruksi lokasi Kota Pakuan yang kini telah berubah menjadi Kota Bogor. Penulis menggambarkan upaya-upaya untuk menemukan dan memahami warisan sejarah yang tersisa dari Kerajaan Sunda Pajajaran, serta memberikan gambaran tentang kehidupan, arsitektur, dan kebudayaan kota yang hilang ini.