Buku ini memotret satu fenomena sosial yang merupakan bentuk dari respon seseorang atau kelompok terhadap kehadiran al-Quran (baca: al-Quran yang hidup/living al-Quran) yaitu pengobatan penyakit dengan menggunakan ayat-ayat al-Quran. Praktik ini merupakan bagian dari pemahaman dan pemaknaan ayat-ayat al-Quran yang hidup dalam kehidupan seseorang. Pengobatan terhadap penyakit dengan menggunakan ayat-ayat al-Quran ini dikenal menggunakan dua istilah umum yaitu ruqyah dan Quranic Healing.
Buku Buku ini membahas fenomena *Quranic Healing*, yaitu pengobatan melalui penggunaan ayat-ayat Al-Quran dalam konteks kehidupan sehari-hari. Penulis menjelaskan bahwa *Quranic Healing* merupakan bagian dari praktik *living Al-Quran*, yang merupakan pendekatan akademik untuk memberikan interpretasi yang lebih luas terhadap Al-Quran, bukan hanya sekadar penjelasan teks, tetapi juga respons atau praktik perilaku masyarakat. Dalam buku ini, penulis menggambarkan bagaimana para praktisi *Quranic Healing* di Bengkulu memaknai dan menerapkan ayat-ayat Al-Quran dalam proses penyembuhan. Penulis juga mengupas korelasi hermeneutik antara ayat-ayat yang digunakan dengan jenis penyakit yang disembuhkan, serta menggambarkan keutamaan ayat-ayat tersebut dalam konteks praktik penyembuhan. Selain itu, buku ini juga menyajikan analisis terhadap motivasi di balik fenomena *Quranic Healing* dan menjelaskan bagaimana Al-Quran dapat dianggap sebagai "obat" dalam konteks kajian hermeneutik. Penulis menekankan bahwa kajian *living Al-Quran* memberikan paradigma baru dalam pengembangan kajian Al-Quran kontemporer, yang tidak hanya bersifat elitis, tetapi juga emansipatoris dan inklusif. Buku ini merupakan upaya untuk memperkaya pemahaman masyarakat terhadap makna dan relevansi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam proses interpretasi dan praktik keagamaan.