Hampir semua rakyat Indonesia mengaku tidak puas dengan kinerja pemerintah. Hal ini bisa ditandai dengan munculnya grup facebook seperti "Aku Malu Punya Presiden Cengeng", "Dukung SBY Jadi Vokalis Kerispatih", dan "Dukung SBY Menjadi Indonesian Idol 2010". Digiring oleh televisi, rakyat juga mengamati rencana pemakxulan SBY. Sementara itu, sang presiden selalu menampilkan diri sebagai sosok yang santun dan mengandalkan jargon "hukum sebagai panglma. Dua hal bertentangan ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh penegakan hukum di Indonesia pada masa pemerintahan SBY. Buku ini mengupas tuntas taktik-taktik terselubung mengerjai hukum yang dilakukan secara sistematis oleh orang-orang tertentu. Kita dapat melihat bagaimana Bakrie Group bisa lolos dari tanggung jawab akibat tragedi Lumpur Lapindo. Yang lebih menyakitkan, kita juga dapat menyimak deretan aksi jahat sepanjang Pemilu 2009. Terlihat bahwa terdapat upaya untuk menggembosi Bawaslu dan Panwaslu, menggelembungkan DPT, dan menjadikan Bank Century sebagai tumbal penyembunyian dana ilegal. Lebih jauh, membaca buku ini akan membuat anda memahami bahwa prinsip "hukum sebagai panglima" ternyata tidak dapat menghindarkan kenyataan bahwa terlalu banyak noda hitam dalam hukum Indonesia.
Buku Buku ini membongkar berbagai kasus permainan hukum yang terjadi selama periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari tahun 2004 hingga 2010. Penulis mengungkap cara-cara bagaimana kekuasaan dan kepentingan pihak tertentu disusupkan ke dalam berbagai produk hukum, seperti Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu), Instruksi Presiden (Inpres), serta kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh KPU dan Bawaslu. Beberapa kasus yang dibahas mencakup penggunaan Perppu Nomor 4 Tahun 2008 terkait Bank Century, upaya memperoleh suara pemilih melalui penggelembungan DPT, serta penyimpangan dalam penyelenggaraan pemilu yang diduga melibatkan kecurangan dan dana ilegal. Buku ini memberikan gambaran bahwa meskipun SBY dianggap sebagai tokoh yang taat hukum, dalam praktiknya, banyak kebijakan dan tindakan yang justru memperlihatkan celah hukum yang dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Dengan penjelasan yang jelas dan terstruktur, buku ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya transparansi dan keadilan dalam sistem hukum Indonesia.