Pasca-rezim Orde Baru (1998) dan digantikan oleh pemerintahan Reformasi, yang kemudian dijadikan sebagai titik awal bagi proses demokratisasi secara substantif. Peralihan ini terjadi sebagai akibat dari adanya tuntutan yang kuat dari rakyat untuk melakukan reformasi secara menyeluruh terutama di bidang sosial-politik, birokrasi-pemerintahan, dan ekonomi. Tuntutan reformasi tersebut, yang terutama disuarakan oleh para mahasiswa, tidak terlepas dari peran yang dijalankan sejumlah cendekiawan Muslim terkemuka Indonesia; yang ide-ide konsep demokrasi dibahas dalam buku ini. Proses demokratisasi ini terus berlangsung dinamis dan telah mengalami dua tahap, yakni: “transisi demokrasi” (1998-2004) dan “konsolidasi demokrasi” (2004-sekarang). Proses sosial-politik ini di samping telah menunjukkan keberhasilannya, juga masih banyak menghadapi berbagai problematika dan tantangannya. Maka, ide-ide yang dikemukakan para cendekiawan Muslim di dalam buku ini, baik tentang respons demokrasi secara teologis (perspektif Islam) maupun dalam konteks sosial-budaya Indonesia, kiranya masih relevan dan berguna bagi proses demokratisasi ini. Buku Islam dan Demokrasi ini menjadi salah satu buku ajar (textbook) di berbagai perguruan tinggi/universitas untuk mata kuliah: (1) Pemikiran Politik Islam (Fiqh Siyasah) Kontemporer; (2) Islam dan Demokrasi; (3) Politik Islam di Indonesia; dan (4) Pemikiran Islam di Indonesia.
Buku Buku ini membahas respons intelektual Muslim Indonesia terhadap konsep demokrasi dari tahun 1966 hingga 1993. Dalam rangkaian perjalanan demokratisasi Indonesia, buku ini menggambarkan upaya-upaya pemikiran Islam dalam merespons dan beradaptasi dengan sistem demokrasi yang berkembang. Penulis menjelaskan bagaimana para intelektual Muslim mempertimbangkan prinsip-prinsip Islam dalam konteks demokrasi modern, sekaligus mengupas dinamika politik dan sosial yang memengaruhi proses demokratisasi di Indonesia pada periode tersebut. Buku ini juga mencakup refleksi tentang peran dan tanggung jawab intelektual Muslim dalam mewujudkan keselarasan antara nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, buku ini menyajikan perjalanan sejarah dari Orde Baru hingga era reformasi, yang menjadi titik balik penting dalam perkembangan demokrasi Indonesia. Dengan demikian, buku ini menjadi referensi penting bagi pemahaman tentang hubungan antara Islam dan demokrasi di Indonesia, serta bagaimana intelektual Muslim berperan dalam proses tersebut.