Kesehatan

Sejarah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan HIV Mendukung Akreditasi Puskesmas

Ignaz Philipp Semmelweis (1 Juli 1818; 13 Agustus 1865) adalah seorang dokter Hongaria berketurunan Jerman. Ia dikenal sebagai pelopor prosedur antiseptic dan cuci tangan. Semmelweis mendapat julukan sebagai “savior of mothers” berkat penemuannya tersebut. Tak hanya itu, kemenangan bakteriologi yang dimulai setelah kematian Semmelweis juga membuat beliau mendapat julukan sebagai ;genial ancestor of bacteriology“. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Tanggal 12 Mei 2017 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M (K) menanda tangani Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Alexander Fleming adalah ilmuwan Skotlandia yang berhasil menemukan penisilin dan meraih Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 1945. Adapun Françoise Barré-Sinoussi dan Luc Montagnier dari Prancis merupakan penemu virus HIV ( Kedua peneliti Perancis dianugerahi Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran  tahun 2008 ). Joseph Lister ( 1827-1912) adalah Penemu Antiseptik dari Inggris. Tanggal 18-24 November diperingati Pekan Kesadaran Antimikroba Sedunia (World Antimicrobial Awareness Week).  Ferizal meraih Certified “Sang Pelopor Sastra Novel Dokter Gigi Indonesia” sejak tanggal 16 Juni 2014 dari UD. METAKATA. Adapun UD. METAKATA memiliki Akta Notaris Nomor 240 tanggal 19 Februari 2013.

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: