Kumpulan Cerpen

Pesan

Aku baru tahu ternyata hujan mampu menciptakan kenangan. Tak mau pudar meski sudah bertahun-tahun di ingatan. Aku mempunyai teman dekat untuk pertama kali di masa putih biruku. Teman dekat yang spesial. Cinta pertamaku. Kuharap batu basah dan setiap sudut sekolah tak akan melupa. ....   petikan Di Bawah Kristal Beku, Christine Mega Prihartini Laia   Menguak masa lalu dan dikemas dengan bahasa sehari-hari menjadikan buku ini menarik. Kisah nyata di masa lalu turut menguatkan emosi dan otot-otot mental kita saat ini. Terima kasih masa lalu. Hitam. Tak selamanya melukiskan yang sudah-sudah. Justru ada warna lain di balik hari-hari yang mengajarkan betapa pentingnya arti kesabaran, mememehkan betapa baiknya pengampunan, melisankan amat indahnya peristiwa, dan menenun kisah menjadi kian menyata dan menyatu dengan diri sendiri. Membalut luka, membungkus hal unik, melupakan yang pahit, melukis langit esok, menyirami taman kenangan, dan lain sebagainya menjadi tujuan penyajian cerita ini. Ah, siapa bisa menghakimi bahwa malam itu gelap selama-lamanya? Justru di balik malam, muncul fajar merekah yang menyinari hati dan pikiran. Hangatnya kebersamaan, nikmatnya kenangan, manisnya cinta, uniknya mantan, serunya masa sekolah, awetnya ingatan akan menambah sukacita sobat literasi kala membaca buku ini. Boleh mendekap masa lalu namun jangan lupa meraih masa depan. Terima kasih masa lalu.   Salam literasi! Ya’ahowu!

Untuk membaca, silahkan unduh aplikasi di bawah ini: