Kata-kata Fay seperti pedang yang menusuk hati Naya. Naya spontan memeluk erat Fay. “Maafkan aku, Fay. Selama ini aku menjauhimu karena aku menginginkan persahabatan Lala, Kharissa, Shara, dan Fiona yang cantik, keren, dan terkenal. Padahal, mereka mengan
Buku Buku ini menceritakan kisah Ghassan, seorang siswa SD yang memiliki sepatu satu-satunya yang sudah dipakai sejak kelas tiga SD. Dalam kehidupannya yang sederhana, Ghassan sering kali mengalami kesulitan karena keterbatasan ekonomi yang dialami bersama ibunya. Sepanjang hari, ibu Ghassan berjualan jamu sambil mengumpulkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, Ghassan tetap berusaha bersekolah dan berlatih sepak bola, meski dengan kesulitan yang sering terjadi, seperti sepatu yang basah dan bau akibat penggunaan yang terus-menerus. Suatu hari, Ghassan menginginkan sepatu baru, tetapi ibunya tidak mampu membelikannya karena uang yang terbatas. Meski demikian, ibu Ghassan menyarankan Ghassan untuk terus memakai sepatu yang sudah ada. Setelah hujan datang, Ghassan kembali pulang dengan sepatu basah dan bau, yang membuatnya merasa sedih dan takut dihujani ejekan di sekolah besok. Kisah ini menggambarkan perjuangan seorang anak dalam menghadapi keterbatasan ekonomi, sekaligus menggambarkan kekuatan semangat dan keteguhan dalam menghadapi tantangan hidup. Buku ini mengajarkan tentang kepedulian, kejujuran, dan pentingnya memahami perasaan orang lain, sekaligus memberikan gambaran tentang kehidupan anak-anak yang hidup dalam kondisi ekonomi terbatas.