umnya adalah penyelesaiannya yang menyita banyak waktu, diperlukan ketelitian, kecermatan, mampu menghafal, mengingat dan mengaplikasikan rumus-rumus statistik, sehingga statistik menjadi ilmu yang dekat dengan persepsi “rumit”, “menjenuhkan”, “membosankan”, dan bahkan “stress”. Persepsi semacam ini memang tidak sepenuhnya salah, sebab statistik yang penyelesaiannya menggunakan cara-cara manual memang membutuhkan ketelitian, kejelian, kecermatan, dan rumus-rumus “rumit” yang bagi kebanyakan orang kurang menyukai.