“Yaampun, bagaimana bisakamuterjatuh?Sekaranglihattelur-telurkita! Semuanyahancur!” omel Sri. “Sudah, jangan marah dulu. Sekarangpermasalahannya, apa yang akankitakatakanpada Bu Santi?” tanya Geo. Semuaterdiam, meratapikulittelur yang hancur, sehancurhati
Buku Luvina, seorang gadis yang terkena tekanan dari keluarganya, akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah. Ia berjalan jauh menuju desa Sukasari, tempat tinggal neneknya, Nek Ranti. Di sana, ia menjumpai lingkungan yang tenang dan hangat, yang memberinya ruang untuk menenangkan diri. Dalam perjalanan ke desa, Luvina teringat akan Arla, adiknya yang berusia 11 tahun, yang sebelumnya menjadi sumber kecemburuan dan ketidakpuasan dalam hidupnya. Kini, Luvina merasa ingin membuat Arla jauh dari kehidupannya. Namun, di tengah keheningan desa, ia terus mengingat kehadiran ibunya, yang selalu memberinya kehangatan dan kepedulian. Dalam kesendirian, Luvina mulai merenungkan hubungan keluarganya, keberadaan Arla, dan kerinduan akan kasih sayang ibunya. Dengan latar belakang yang penuh perasaan dan refleksi, cerita ini menggambarkan perjalanan batin Luvina menuju pemahaman akan diri sendiri dan kehidupan keluarganya.