Novel

Lafaz Cinta Di Istana Merdeka

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Di tengah kehidupan sehari-hari yang sederhana di pesisir pantai bagian selatan Ranah Minang, terdapat cerita tentang seorang nelayan yang dengan semangat juang tinggi menjalani pekerjaan yang melelahkan namun memberi kebahagiaan. Dengan tangan yang terasa hampir putus karena menarik pukat, ia tetap bersyukur atas rezeki yang datang berupa banyak ikan yang terjaring. Keadaan ini menjadi kenikmatan hidup yang dihargai, karena makan enak, badan sehat, dan tidur nyenyak. Di tengah kegembiraan itu, sosok pemuda tampan bernama Buyung muncul sebagai bagian dari tim nelayan. Ia berbeda dari anggota lainnya, dengan wajah yang tampan, ekspresi tenang, dan kecerdasan yang tersembunyi. Dalam kesibukan menjalani kehidupan sehari-hari, Buyung juga terlibat dalam kejadian yang menggugah perasaan, seperti saat ia melihat seorang gadis terdorong ke laut dan seorang lelaki paruh baya ikut terjun untuk menyelamatkannya. Kisah ini juga disertai dengan informasi hukum terkait hak cipta, seperti sanksi pelanggaran hak ekonomi dan fungsi hak cipta dalam UU No 28 tahun 2014. Buku ini tidak hanya menggambarkan kehidupan nelayan dan keindahan alam, tetapi juga menyampaikan pesan moral, kebersyukuran, dan pentingnya pendidikan serta kehidupan yang bermakna. Dengan bahasa yang puitis dan alur cerita yang menarik, buku ini menjadi penginspirasi bagi generasi muda untuk mengejar impian, menghargai kehidupan, dan membanggakan bangsa melalui peran-peran yang mereka lakukan.