<p>Puisi adalah kesepakatan damai antara pikiran dan perasaan manusia. Mereka sepakat untuk memelodikan peristiwa-peristiwa objektif, menjadi sebuah fatamorgana yang subjektif. Maka airmata takkan tampak seperti airmata, senyuman takkan tampak selazimnya senyuman. Mereka akan menjadi rusuk yang paling bengkok melindungi aksara-aksara. Mereka akan menjadi segala absurd yang paling logis. Maka pada akhirnya, puisi akan setia menjadi nyanyian sangkakala terhadap setiap peristiwa-peristiwa. Selamat bernyanyi dengan puisi! Selamat berdamai dengan “Mantera Debu Ngenang”!</p>