<p>Teruntuk jiwa yang terlalu sakit<br /> Teruntuk jiwa yang sangat lelah<br /> Tetaplah bertahan dari keterpurukan<br /> yang terus menghampiri<br /> Dan dari kesedihan yang seakan mendobrak<br /> diri agar menjadi darah daging<br /> Tenanglah kamu tak sendiri, sebab kita<br /> sama–sama sedang berjuang<br /> Mencoba melewati luka yang teramat sakit<br /> Membiasakan diri bahwa semuanya akan<br /> baik–baik saja<br /> Sampai akhirnya berdamai dengan diri sendiri<br /> menjadi pilihan terakhir<br /> Entah bagaimana akhir sebenarnya<br /> Kebahagiaan atau kesedihan yang akan menghampiri<br /> Tapi cobalah tetap berdamai dengan diri sendiri<br /> Karena kebahagiaan atau kesedihanmu,<br /> merupakan pilihan dari dirimu sendiri</p>