Hukum

Memikirkan Kembali Problematika Perkawinan Poligami Secara Sirri

Generated by AI ✨

Deskripsi Buku

Buku Buku ini membahas secara mendalam dan kritis mengenai *problematika perkawinan poligami secara sirri* dalam konteks hukum dan agama. Dalam buku ini, penulis mengupas tuntas tentang konsep poligami, sejarah, serta perbedaan antara poligami yang diakui secara agama dengan yang diakui secara hukum negara. Terutama, buku ini menyoroti permasalahan hukum yang timbul ketika perkawinan poligami dilakukan secara sirri, yaitu tanpa dilakukan pencatatan secara resmi di dalam dokumen hukum negara, meskipun sudah sesuai dengan aturan agama. Penulis juga menjelaskan bahwa dalam hukum agama Islam, perkawinan dianggap sah selama memenuhi syarat dan rukunnya, tanpa harus dicatatkan secara resmi. Namun, dalam hukum positif Indonesia, perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, muncul perdebatan mengenai kewenangan hukum dan agama dalam mengakui keabsahan perkawinan. Selain itu, buku ini juga menguraikan berbagai aspek hukum yang relevan, seperti pembatasan pelindungan hak cipta, fungsi dan sifat hak cipta, serta sanksi pelanggaran terhadap hak ekonomi cipta. Meskipun topik utama buku ini berada di bidang hukum perkawinan, penulis juga menyisipkan penjelasan tentang perlindungan ciptaan dalam rangka memberikan konteks hukum yang lebih luas. Buku ini ditujukan sebagai panduan dan bahan acuan bagi pembaca yang ingin memahami lebih jauh tentang perkawinan poligami secara sirri, serta menggali perbedaan antara hukum agama dan hukum negara dalam memandang keabsahan perkawinan tersebut. Dengan pendekatan yang komprehensif, buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi para pembaca, baik dari segi hukum, agama maupun sosial.