<em> ;Puisiku mengalir untukmu, silahkan kau tadah sekuat mungkin,</em> <em>Karena jumlahnya tak terhingga </em> ; Bumi sementara menatap Kedua jiwa saling menetap Bahagia tanpa akhir menyesuaikan rasa Selaras tanpa jarak ; ;Sebuah karya yang membuat saya terpesona pada setiap kalimat-kalimatnya. Puisi-puisi dengan berbagai persoalan, dari yang paling bahagia sampai kepada puisi yang paling menyedihkan. Hal ini membuat saya sebagai pembaca merasa nyaman dengan suguhan karya dalam buku ini. Selamat dan sukses atas terbitnya buku kedua ini. (<strong>Egika Putri</strong>, Pembaca Pertama Karya Ini, Mahasiswi Universitas Andi Djemma Palopo)
"Selaras Tanpa Jarak" oleh Irwandi Fahruddin Buku *Selaras Tanpa Jarak* adalah karya yang menggambarkan perjalanan manusia dalam mencari makna kehidupan, khususnya dalam upaya untuk memahami hubungan antara diri sendiri dengan dunia sekitar. Buku ini menyajikan refleksi mendalam mengenai peran kehidupan, kebersamaan, dan bagaimana kita mampu menjembatani jarak—baik jarak fisik maupun jarak emosional—dengan cara yang penuh makna. Dalam buku ini, Irwandi Fahruddin mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana kehidupan bisa menjadi alat untuk mencapai keselarasan antara diri, orang lain, dan lingkungan. Buku ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang kehidupan, tetapi juga menjadi panduan bagi pembaca untuk hidup dengan lebih penuh makna, harmonis, dan berkesadaran. Dengan gaya penulisan yang penuh makna, *Selaras Tanpa Jarak* menjadi buku yang layak dibaca oleh siapa saja yang ingin menggali lebih dalam tentang makna kehidupan dan bagaimana menjalani kehidupan dengan lebih baik.